PATI – Sebanyak 100 orang pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati mengikuti Koordinasi dan Asistensi Penerapan Manajemen Kinerja dan Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT), Kamis (12/5/2022) di Ruang Penjawi Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.
Kegiatan diisi oleh dua narasumber, yakni Komisioner Pengawasan JPT Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Rudiarto Sumarwono serta Asisten Komisioner KASN Pengawasan Bidang Pengisian JPT Wilayah 1 John Feriyanto.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Pati, Saiful Ikmal, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya dalam meningkatkan penerapan manajemen kinerja dan implementasi pengisian JPT Pratama yang sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Sementara, Bupati Pati Haryanto mengatakan, sebagian besar pejabat pimpinan tinggi di lingkungan Pemkab Pati saat ini merupakan produk rekomendasi dari KASN.
“Kepala RSUD, DKK, hampir semua baru-baru. Dan mereka merupakan produk dari rekomendasi KASN. Terakhir juga ada pengisian Sekda, telah kami laksanakan sesuai prosedur dan mekanisme yang ada,” sebutnya
Ia pun berterima kasih pada komisioner dan asisten komisioner KASN yang hadir ke Pati hari ini, yang bisa memberikan informasi dan penjelasan secara detail mengenai manajemen kinerja dan tata cara pengisian JPT.
Haryanto menjelaskan, penerapan manajemen kinerja ASN, sudah tentu kami berupaya memaksimalkan dan melaksanakan dengan baik. Kadang memang terkendala regulasi yang berubah-ubah. Namun, selama saya menjabat bupati, sudah 9 tahun 9 bulan, selalu memedomani regulasi yang ada.
“Basic saya dari birokrasi, dari PNS, maka saya sedikit-banyak selalu berusaha agar PNS jangan sampai dirugikan. Oleh karena itu, orang PNS itu memang harus merintis karir dari bawah”, imbuhnya.
Jika saat ini ada seleksi JPT menggunakan panitia seleksi (pansel) dan rekomendasi KASN, itu merupakan langkah untuk mencari kualitas dari PNS yang ada. Menguji kemampuan manajerial dan lain sebagainya untuk mengetahui kepantasannya menduduki jabatan tertentu.
“Alhamdulillah. Kita tidak bisa membatasi. Sekarang dengan adanya manajemen tersebut, bisa jadi yang muda memimpin yang tua, asal memenuhi syarat,” kata dia.
Haryanto mengatakan, selama ini mungkin ada kecurigaan dari sebagian orang yang menganggap dirinya ikut campur dalam seleksi pejabat di lingkungan Pemkab Pati. Namun, ia menampik hal ini.
“Mungkin dikira ada pengaturan (dalam seleksi pejabat pimpinan tinggi). Tapi itu tidak bisa dilakukan. Saya tidak pernah campur tangan saat tahapan sampai dengan seleksi dari sekian banyak (calon) jadi tiga. Kalau sudah tersisa tiga (calon pejabat), baru saya menimbang-nimbang dan memintakan rekomendasi dari KASN,” kata dia.
Haryanto menambahkan, pengisian jabatan pimpinan tinggi di Pati juga dijamin integritasnya karena melibatkan berbagai unsur yang kredibel, di antaranya perguruan tinggi dan panitia seleksi.(@Gus)