JAKARTA I Jurnalis senior, Agus Kliwir menegaskan bahwa menjadi wartawan idealis dan independen, bukan hanya soal keberanian menulis
Melainkan juga soal pemahaman yang mendalam terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Hal ini disampaikannya langsung dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Menurut Agus Kliwir, setiap jurnalis wajib menulis berita dengan berpedoman pada prinsip 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How)
Agar kedepan setiap karya jurnalistik tetap akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Tantangan menjadi wartawan idealis itu besar. Selain menjaga integritas, seorang jurnalis juga harus memahami aturan main dalam dunia pers,” ujar Jurnalis senior, Agus Kliwir di hadapan sejumlah wartawan.
Ia juga menyoroti pentingnya pembedaan antara media legal dan tidak legal, terutama dalam konteks kerjasama publikasi antara pemerintah, TNI dan Polri dengan perusahaan pers.
Terlihat, masih banyak lembaga yang belum selektif dalam menjalin kemitraan dengan media.
“Pemerintah dan aparat harus mampu membedakan mana perusahaan pers yang memiliki legalitas jelas.
Jangan semua yang mengaku media dianggap sama,” tambahnya
Agus Kliwir menambahkan, bahwa perusahaan pers yang profesional wajib terverifikasi oleh Dewan Pers dan bernaung di bawah organisasi konstituen resmi, seperti Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Dengan demikian, keberadaan media tersebut memiliki payung hukum yang sah dan dapat dipercaya publik.
“Organisasi-organisasi seperti SMSI sudah diakui Dewan Pers. Jadi, perusahaan pers maupun wartawan wajib masuk ke dalamnya agar status hukumnya jelas,” kata Agus Kliwir
Jurnalis senior pun mengingatkan maraknya media abal-abal yang hanya mengatasnamakan pers, demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Ia menilai kondisi ini berpotensi merusak citra jurnalisme sejati, yang seharusnya menjadi pilar keempat demokrasi.
“Kalau semua pihak taat aturan dan memahami etika, hubungan antara pemerintah, aparat dan insan pers akan berjalan sehat, transparan untuk saling menguatkan,” pungkasnya.(red)