PATI I Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, kini berada di bawah ancaman serius. Abrasi dan banjir, akibat jebolnya tanggul membuat tambak-tambak nila salin tergenang, dan kerugian petani meroket.
“Kami kehilangan sumber mata pencaharian. Air asin dan banjir menggenangi tambak. Panen gagal semua,” ujar salah satu petambak, inisial KD.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi menegaskan bahwa peristiwa ini adalah bencana besar.
“Ini terparah dalam lima tahun terakhir. Kita butuh tanggul permanen,” kata Setyo Wahyudi kepada korantv10.com, Kamis (29/5/25).
Selain sektor ekonomi, kerusakan juga terjadi di sektor lingkungan. Pohon mangrove roboh, jalan desa hancur. Akses sepanjang 2.300 meter tidak bisa dilalui karena rusak dan berlubang.
“Ini krisis yang butuh respons luar biasa. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD, namun harus ada intervensi lebih besar dari pemerintah daerah, provinsi hingga pusat,” lanjutnya.
Bantuan logistik berupa beras sudah disalurkan. Namun, warga berharap adanya program rehabilitasi menyeluruh.
Warga kini mengandalkan gotong – royong dan harapan akan bantuan berkelanjutan”, pungkasnya.(@Gus Kliwir)