PATI I Upaya pencarian siswa SMKN 4 Tegal yang hilang saat melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di atas kapal nelayan terus berlanjut.
Dalam misi kemanusiaan yang menyentuh, jajaran Satpolairud Polresta Pati ikut serta mendampingi pihak kapal menyampaikan kabar perkembangan pencarian kepada keluarga korban.
Pertemuan penuh keharuan itu berlangsung di rumah keluarga korban MDS (16) di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, pada Minggu sore (6/7/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi simbol hadirnya negara melalui institusi Polri dalam merespons musibah yang menimpa warganya.
Hadir langsung dalam pertemuan IPDA Lis Purnomo beserta anggota Satpolairud, pemilik kapal Edi Santiko, perwakilan LPK CV. Samurda Rahayu Perkasa, serta Kepala SMK Negeri 3 Tegal, Drs. Bedjo, M.Pd Dukungan moril juga datang dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat lingkungan setempat.
Menurut laporan, MDS dilaporkan hilang pada 23 Juni 2025 saat KM. Mekar Sari tengah berada di perairan Kangean.
Korban diduga jatuh ke laut ketika kapal tengah melakukan pergeseran posisi usai tarik jangkar. Sejak saat itu, pencarian intensif dilakukan, namun hasilnya masih nihil.
Kompol Hendrik Irawan, Kasat Polairud Polresta Pati menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas dan aparat lain dalam proses pencarian.
Ia juga melakukan pendampingan ini untuk memastikan keluarga korban mendapatkan informasi resmi dan tidak merasa sendirian menghadapi situasi berat ini.
“Pendekatan kami bukan sekadar formalitas. Kami hadir untuk mendengar, menguatkan dan menunjukkan empati yang tulus,” kata Kompol Hendrik Irawan kepada korantv10.com, Selasa (8/7/25).
Dalam pertemuan itu, pemilik kapal menyerahkan santunan dan mengembalikan barang-barang pribadi milik korban.
Pihak LPK juga menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab secara moril kepada keluarga.
Pihak keluarga, meski masih terpukul menyampaikan terima kasih atas keterlibatan semua pihak. Mereka berharap agar pencarian membuahkan hasil dan mendoakan keselamatan anak mereka
Kompol Hendrik menambahkan, perlunya peningkatan standar keselamatan dalam program PKL, terutama di lokasi berisiko tinggi.
“Kami mendorong adanya regulasi yang lebih ketat, demi keselamatan siswa. Jangan sampai kejadian ini terulang,” jelas Kasat Polairud Polresta Pati.(@Gus Kliwir)