JAKARTA I Menteri Imipas, Agus Andrianto memaparkan pandangan tajam pasca kerusuhan di lapas muara beliti. Menurutnya, lapas bukan tempat “negosiasi kekuasaan” antara aparat dan narapidana, melainkan tempat pembinaan sejati bagi para pelanggar hukum.
“Selama ini ada kesan bahwa warga binaan yang mengatur sistem dalam. Itu yang kami ubah,” ujar Agus Andrianto dengan nada tegas, Sabtu (10/5/2025).
Sejak awal menjabat, Agus Andrianto langsung menyusun peta jalan pembenahan pemasyarakatan.
Dimulai dari bersih – bersih ponsel ilegal, narkoba dan pungli, hingga membangun sistem rehabilitasi dan kontrol teknologi yang transparan.
Langkah progresif ini tak selalu diterima. Kerusuhan muara beliti adalah bukti bahwa pembenahan struktural menyentuh “zona nyaman” mafia lapas.
Menteri Imipas menyebut, pihak – pihak yang selama ini diuntungkan oleh sistem lama mulai menunjukkan perlawanan.
Namun, Agus Andrianto memastikan bahwa ia tidak akan mundur. “Kita sedang menata sistem. Kalau takut digertak, lebih baik mundur dari awal,” tegasnya.
Pembenahan pun menyasar SDM. Puluhan petugas nonaktif, diperiksa, hingga dipecat. Hal ini demi menjaga integritas lembaga.
“Kami tak akan biarkan oknum rusak institusi dan ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung transformasi ini.
“Doakan kami. Karena perjuangan ini bukan sekadar administratif, ini menyangkut masa depan bangsa,” pungkasnya.(@Gus Kliwir)