PATI I Tawuran pelajar yang terjadi Jumat siang di jalan raya Pati – Gembong tidak hanya disesalkan, tapi juga menyisakan kekhawatiran akan potensi jaringan kekerasan remaja yang lebih luas.
Sat Reskrim Polresta Pati mulai mendalami motif dan pola komunikasi antar pelaku. Kasat Reskrim, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan bahwa media sosial menjadi salah satu alat utama para pelaku dalam berkoordinasi sebelum tawuran.
“Kami menemukan petunjuk bahwa komunikasi dilakukan melalui grup media sosial. Kami sedang melacak rekam jejak digitalnya,” kata Kasat Reskrim dihadapan korantv10.com
Polisi hari ini menyatakan akan bekerjasama dengan pihak sekolah dan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menelusuri keterlibatan pelajar lain, yang mungkin belum teridentifikasi.
Tak hanya soal siapa yang memulai, polisi juga ingin mengetahui siapa provokatornya. “Kami tidak ingin ada korban lebih banyak. Ini harus dihentikan sampai di sini,” lanjut Kasat Reskrim Polresta Pati.
Dalam waktu dekat, Polresta Pati berencana menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan stakeholder pendidikan untuk menyusun peta rawan tawuran di wilayah Pati.(@Gus Kliwir)