PATI – di Ruang Viola Hotel New Merdeka, Sabtu (02/04/2022) disambut oleh Dr Mohtar Kepala Bappeda.”Ia mengatakan bahwa hasil monitoring dan evaluasi dari hasil penurunan stunting tahun lalu ternyata Kabupaten Pati masih harus berupaya keras untuk program percepatan penurunan stunting.
Menurut Mohtar ada 5 variabel yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting yaitu verifikasi validasi data, fokus pada desa lokus stunting, job description untuk OPD terkait siapa melakukan apa, inovasi teknologi informasi dan komunikasi, monitoring evaluasi berkala serta strategi komunikasi perubahan perilaku,”kata Kepala Bappeda.
Sementara itu, Etty Irianingrum selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan mengatakan bahwa kasus penurunan stunting selain dari faktor alat ukur dan cara pengukuran tinggi badan dan pengukuran tinggi badan balita.
Maka ada juga hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pola asuh orang tua, gizi balita yang seimbang, input data yang valid, sanitasi lingkungan yang bersih, SDM pendamping yang mumpuni, sarpras sesuai standar Kemenkes yang disediakan.
Dalam data yang sudah di buat peringkat sebagai hasil dari prevalensi stunting, maka sementara di sepakati terlebih dahulu ada 24 desa yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam percepatan penurunan stunting untuk tahun 2023 dimana nanti akan di usulkan kepada Bupati untuk mendapatkan penetapan sebagai desa Lokus Stunting,” jelas Etty Irianingrum ke Awak Media.(@Gus)