PATI – Hampir secara merata masyarakat terkena dampak dari pandemi Covid – 19. “Sehingga pada tahun 2020 sampai 2021, pertumbuhan ekonomi sempat mengalami penurunan hingga minus -2,87%.
“Namun seiring perjalanan waktu, kita bisa tumbuh pada posisi 3,6%. Dan perlu diketahui juga bahwa Kabupaten Pati berada pada kondisi geografis dengan potensi, pertanian, perikanan, perkebunan dan sektor industri pengolahan”, ucap Bupati Pati saat diwawancarai Awak Media,Senin (25/4/2022).
Sementara itu, Haryanto Menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten juga fokus pada peningkatan kemampuan akses permodalan dan pengelolaan keuangan untuk UMKM.” Kemudian peningkatan kemitraan jejaring dan seterusnya. Upaya – upaya pemerintah ini dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati.
“Selanjutnya dalam penanganan kemiskinan, pada tahun 2019, Kabupaten Pati sempat pada posisi 9,4% namun dengan adanya pandemi Covid – 19 ini semuanya mengalami kenaikan persentase dan kita pada posisi 10,21%. Sehingga apabila dibandingkan dengan Jawa Tengah, kita masih di bawah. Namun apabila dibanding angka nasional, kita berada di atas,” kata Haryanto.
Maka dalam peningkatan pemberdayaan tidak hanya bergantung pada APBD saja, melainkan kerjasama dengan Baznas, pihak swasta dan lainnya, termasuk CSR.” Serta tak kalah penting, pemerintah daerah juga turut mengikuti program dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu pembelian produk UMKM untuk parsel bagi pegawai dan pemerintah daerah menggandeng Bank Jateng sebagai CSR dengan nilai anggaran 1,9 Milyar,”tandasnya.(@Gus)